Kilas Balik

KILAS BALIK PDAM BONE SEBELUM DAN SETELAH DIPIMPIN

Drs. H. ABDUL RACHMAN AZIS, M.Si

PDAM Bone berdiri tahun 1981 dan telah dipimpin sejumlah direktur secara silih berganti hingga memasuki tahun 2010, dalam usia 31 tahun PDAM Bone tetap dalam keadaan sakit sesuai hasil audit Badan Pengelola Keuangan Provinsi Sulsel (BPKP) menemukan penyakit yang diderita PDAM Bone sejak tahun 1981 sebagai berikut;

  • Terlilit Utang Rp.11M dan telah tauh Tempo Rp.7,4M. H.Abd.Rahman Azis yang diangkat jadi Pelaksana Tugas Sementara (PTS) 8 Maret 2010 dan langsung menyusun Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) berdasarkan analisa akurat yang dapat meyakinkan Pusat sehingga Abd Rahman Azis,SE,M.Si membayar Utang PDAM Bone Rp.5,6M sehingga kini tersisa Rp.1,8M
  • Jumlah Pegawai dan Pelanggan yang tidak rational dengan perbandingan jumlah pegawai 165 orang sementara pelanggan hanya 10.000 pelanggan (16,5 : 1000) yang seharusnya (12 : 1000). Abd.Rahman melakukan treck dengan jalan mengiliminer pegawai yang memang tidak produktif dengan pendekatan “Bagaikan Menarik Rambut terurai, tepung tak terburai sehingga kedua belah pihak saling menguntungkan “menguntungkan pegawai yang diliminer karena mendapatkan bantuan dana untuk mencari pekerjaan lain sesuai keterampilan yang dimiliki dan menguntungkan PDAM karena jumlah pegawai saat ini berkisar 156 orang. Untuk mendapatkan ratio efektif Abd. Rahman melakukan ekspansi sehingga saat ini pula jumlah pelanggan mencapai 12.000 orang. Upaya itu dimaksudkan Direktur PDAM Bone Abd Rahman untuk mendekati keuntungan sebesar-besarnya sebagaimana ia berazumsi” The Man Behind The Gun” Manusia berdiri dibelakang peluru itulah yang menentukan sukses atau tidaknya program kerja.
  • Keuntungan Nol (rugi) dengan mengamalkan manajemen kepemimpinan modern yang dijabarkan kepada pegawai belajar dan melakukan ekspansi pengembangan pada sejumlah SPAM seperti SPAM Lapri, Mare Kajuara Tanete Riattang Timur yang terwujud berkat hasil jual konsep dan gagasan ke pusat disertai analisa terukur sehingga terwujudlah beberapa SPAM selain yang baru dalam proses sehingga sampai berita ini diturunkan jumlah pelanggan PDAM Bone telah mencapai 12000 pelanggan dimana angka tersebut semakin bertambah hingga akhir 2011 ini.
  • Sarana dan Prasarana Aset PDAM Bone belum teridentifikasi dan terinventarisasi seperti pipa induk. Pipa tertier, pipa distribusi, meter yang mengalami kerusakan dan lain – lain. Abd Rahman langsung memfungsikan sekitar 400 meter yang rusak dan kini dapat berfungsi kembali setelah direvarasi mekanik yang telah diutus belajar.
  • Penempatan personal yang tidak memiliki keterampilan dan kompetensi dalam bidangnya.
  • Potensi PDAM Bone belum diidentifikasi dan inventarisasi dalam Renstra untuk dibuatkan RPJM dan studi kelayakan sehingga system pelayanan air minum (SPAM) PDAM Bone tidak berjalan. Abd Rahman langsung menyusun langkah langkah penyusunan Renstra yang diajukan ke pusat dan berhasil mempertahankan dihadapan tim penguji dan berhasil lulus sehingga mengalirlah bantuan SPAM untuk beberapa kecamatan yang terealisasi tahun 2012 mendatang.
  • Pemda dan Legislatif Belum sepenuhnya penuhi tanggungjawabnya terhadap penyediaan Air Minum merupakan Vitalitas Masyarakat. Pemda dalam hal ini Dinas Tata Ruang BAPPEDA, BPKAD dan Legislatif yakni Komisi C sebagaimana tertuang dalam Perpres nomor 7 tahun 2005 tentang penyediaan air bersih, Surat Edaran Mendagri tentang pemenuhan 10 juta sambungan rumah (SR) dan PP nomor 16 tahun 2005 tentang system pelayanan air minum (SPAM).

Posted on November 14, 2011, in Berita. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar